Senin, 24 Juni 2013

Hope Lyric - SM Town Family

Neul hamkke isseo sojung han geol
Mollat deon geo jyo
Eonjena nawa hamkke isseo jun
Sojunghan saram deureul

Gakkeum sshik naega jichyeo
Honja ra neukkil ttae
Eonjena naege himi dwaejun
Saram deureul ijgo saratjyo

Rap:
Ijeneun himdeureo do jichyeo do sseureo jiji malgo
Dangshin ye naeireul saenggak hamyeo ireonayo
Saobe shilpae haesseo, sarange shilpae haesseo
Geu eotteon geot do dangshin eul sseureo tteuril sun eobseo
(Woman)
Algo itjyo, sesangen dangshin honja ga aniran geol
Jujeo anja seulpeo man hago isseul ttaega aniran geol aneun geol
Uri modu ireonayo seoneul nae mideoyo
Modu da hamkke haeyo
Reff:
Da hamkke soneul jabayo
Geurigo hanereul bwayo
Uriga hamkke mandeul sesangeul
Haneure geuryeo bwayo

Nuni bushi jyo, neomu na areum dabjyo
Maju jabeun du soneuro uri
Modu hamkke mandeuro gayo

Juwi reul dulleo bomyeon
Neomuna gaseumi apeu jyo
Sesange gadeuk cha itneun
Mi umgwa apeum deuri nareul

Seoro reul miwo haneun
Geureon maeum deureul
Jogeuman gaseumeul yeoro uri
Seoro ye sarangeul nanueo bwayo

Uriga seoro ege jogeum sshik sarangeul boil ttae
Seoro e daehan mideum eul kiweo nagal ttae
Ssaul il eobseo gibun nappeul ildo eobseo
Seoro jjing geuri myeo datul pilyo do jeon hyeo eobseo
Uriga kkum kku neun nun bushin bichi jeogi isseo

Areumdaun sesangi baro jeogi boyeo
Urin yeogi seo seo ireohke mal hago isseo
Urin SMTOWN, That’s right!

Da hamkke soneul jabayo
Geurigo hanereul bwayo
Uriga hamkke mandeul sesangeul
Haneure geuryeo bwayo

Nuni bushi jyo, neomu na areum dabjyo
Maju jabeun du soneuro uri
Modu hamkke mandeuro gayo

Apeuro yeolil, dangshin ye nal deureul
Hwan hage bichwo jul su itneun
Bichi duigo shipeo

Ije gogae reul deureo yo
Nun bushin bicheul, bara bwa yo

Da hamkke soneul jabayo
Geurigo hanereul bwayo
Uriga hamkke mandeul sesangeul
Haneure geuryeo bwayo

Nuni bushi jyo, neomu na areum dabjyo
Maju jabeun du soneuro uri
Modu hamkke mandeuro gayo

Modu da nuneul tteo bwa yo
Nun ape sesang eul bwa yo
Kkok maju jabeun du soneuro
Uriga hae naesseo yo

Duryeo umeun eobseoyo
Seulpeum do ijen eobseo
Uri maeum eul yeogi e
Gippeum ye chuk jereul yeoreo yo

Uri maeum moa, gippeum ye
Chuk jereul yeoreo yo

Jumat, 21 Juni 2013

Opini "Kinerja DPRD Bulukumba Dalam Sistem Demokrasi"

Kinerja DPRD Bulukumba Dalam Sistem Demokrasi
Akhir-akhir ini istilah ”Demokrasi” seringkali menjadi topik perbincangan yang mengasyikkan, tidak hanya bagi kalangan pengamat namun juga masyarakat yang notabenenya tidak punya hubungan langsung dengan kata demokrasi itu. Sepertinya setiap orang telah sepakat bahwa demokrasi adalah sistem politik terbaik setidaknya hingga detik ini. Banyak yang berpandangan bahwa demokrasi mampu memberikan ruang kebebasan berekspresi, partisipasi public, dan persamaan hak politik serta hukum bagi setiap warga Negara. Bagi para maniaknya, demokrasi seringkali menjadi symbol pertahanan maupun perlawanan terhadap pemerintahan otoriter.
Dalam Negara demokrasi seperti Indonesia, parlemen merupakan poin penting yang berfungsi sebagai instrumen perubahan dan merupakan lembaga yang sangat urgen karena melalui badan inilah masalah accountability dari mereka yang memerintah kepada wakil dari massa rakyat terwujud. Namun malangnya, permasalahan-permasalahan ditubuh parlemen muncul begitu saja layaknya jelangkung yang tak tahu arah pulang, permasalahan-permasalahan yang seharusnya tidak ada justru telah mendarah daging yang akhirnya hanya akan membunuh rakyat secara perlahan dan mirisnya Bulukumba sebagai salah satu daerah yang kurang eksis di negaranya sendiri, tidak luput dari hal itu. Ia begitu setia mengikuti arus politik yang masih kelabu dan hasilnya ? sangat memprihatinkan.
Seiring dengan berjalannya waktu, demokrasi seolah tak ingin ketinggalan untuk memodifikasi dirinya menuju hal yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Dandanan luar yang begitu mempesona berbanding terbalik dengan apa yang ada didalam. Ia telah menjelma menjadi monster yang menyeramkan dan siap menerkam rakyat kapan saja ia mau, membuat rakyat merasa ketakutan. Pelan tapi pasti, kepercayaan rakyat terhadap demokrasi semakin terdegradasi hingga titik terendah yang ia bisa. Bagaimana tidak, proses demokratisasi yang dieluk-elukkan oleh para maniaknya, secara nyata gagal menghasilkan pemimpin atau paling tidak wakil rakyat yang amanah, adil,  jujur, dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.
Hubungan antara demokrasi dan wakil rakyat (dalam hal ini katakanlah sebagai DPRD) sangat erat, bahkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Demokrasi merupakan suatu metode dalam melahirkan para wakil rakyat, dengan cara-cara tertentu demokrasi dianggap mampu melahirkan wakil rakyat yang berkompeten dibidangnya. Entah mengapa hal itu dapat terjadi karena kenyataan yang ada sekarang adalah kebalikan dari anggapan yang ada. tapi lupakanlah mengenai demokrasi itu, karena yang terpenting adalah hasil dari demokrasi itu yakni para wakil rakyat.
Para wakil rakyat yang kini tengah asyik duduk di DPRD sekiranya perlu tahu bahwa rakyat sangat mengapresiasi ketika mereka tengah mensosialisasikan partai dan diri mereka didepan publik. Rakyat seolah terhipnotis ketika mereka mengobral janji-janji yang entah kapan mereka tepati, sangat mengasyikkan memang ketika mereka turun ke lapangan, bercengkrama dengan rakyat, diskusi kecil mengenai kondisi daerah dan lain sebagainya. Itu sungguh pemandangan yang indah, bahkan lebih indah dari pemandangan di pantai Bira sekalipun. Namun kenyataan yang ada sekarang adalah wakil rakyat dalam hal ini adalah DPRD merasa enggan turun ke lapangan, menghabiskan waktu untuk bercengkrama dan menampung aspirasi rakyat. Sepertinya melakukan hal tersebut adalah kegiatan yang tak berdayaguna dan menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal disinilah poin penting dari kata Perwakilan Rakyat tersebut dalam DPRD, mereka siap menampung aspirasi dari rakyat dan menyalurkannya kepada pemerintah. Bagaimana mereka menyampaikan aspirasi rakyat jika mereka tak pernah bercengkrama dengan rakyat ? inilah yang menimbulkan tanda tanya besar dikepala setiap rakyat yang belum terkontaminasi oleh hiruk-pikuk kemegahan yang diberikan oleh para wakilnya yang ada di DPRD. ‘Bagaimana bisa mereka menyusun peraturan perundang-undangan tanpa berdasarkan aspirasi rakyat ?’
Disisi lain, harapan-harapan rakyat seolah gugur ketika melihat kinerja DPRD yang bisa dikatakan jauh dari kata baik. Ketidakmampuan DPRD Kabupaten Bulukumba saat ini dalam memenuhi segenap aspirasi masyarakat menjadi alasan utama ketidakpuasan masyarakat dalam menilai kinerja anggota DPRD. Saat ini bagian terbesar masyarakat merasa tidak yakin akan kemampuan para wakil rakyat dalam menjalankan fungsi idealnya baik dalam hal pembuatan PERDA maupun merespons tangisan rakyat. Lebih dari itu, program yang dicanangkan oleh pemkab bersama DPRD mengenai perbaikan infrastruktur khususnya jalan yang ada di Bulukumba terasa sangat lamban. Hal ini dapat dilihat pada jalan yang ada di daerah Rilau Ale dan sekitarnya, entah sejak kapan perbaikan jalan tersebut dilakukan dan hingga kini belum rampung, padahal jalan tersebut merupakan jalan transprovinsi yang menghubungkan kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sinjai. Bahkan sebagian rakyat berpendapat bahwa ini hanya mempersulit akses menuju daerah lain, dan memang benar pendapat rakyat tersebut, rakyat terkhusus para pelajar merasa terbebani dengan hal tersebut karena selain masalah waktu tempuh, keamanan juga merupakan jaminan dalam hal ini. Ini tentunya menunjukkan bahwa DPRD Bulukumba belum mampu untuk menyusun skala prioritas dari perealisasian program yang mereka canangkan.
Masalah lain yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai transparansi dalam segala aspek. Bagaimanapun juga, kita tak dapat menampik bahwa transparansi merupakan salah satu hal yang ingin dituju dalam mencapai good governance. Disisi lain, tingkat respon masyarakat dalam setiap kebijakan pemerintah Kabupaten Bulukumba, menunjukkan betapa pedulinya masyarakat terhadap kebijakan maupun hal lain yang berkaitan dengan kepentingan bersama yang dikeluarkan oleh DPRD bersama dengan pemerintah daerah. Responsivitas masyarakat yang sangat tinggi ini dapat memperkuat perspektif mengenai keinginan masyarakat terhadap transparansi dalam segala aspek. Namun Ironisnya, wakil rakyat Bulukumba seolah masih merasa tabu akan kata transparansi tersebut, mereka enggan untuk melibatkan rakyat dalam kinerja mereka. Padahal transparansi mutlak diperlukan bagi setiap daerah termasuk Bulukumba agar masyarakat tahu kebijakan yang akan dan telah diambil oleh pemerintah, bahkan dengan adanya transparansi penyelenggaraan pemerintahan tersebut, masyarakat dapat memberikan feedback terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah. Dalam konteks keuangan dalam hal ini berkenaan dengan fungsi DPRD dalam menetapkan APBD, transparansi berfungsi mengkikis kecurigaan-kecurigaan yang kapan saja mampu menggerogoti otak dan pikiran rakyat. sehingga jelaslah bahwa DPRD kiranya perlu menerapkan transparansi tersebut dalam menjalankan tugasnya.
Sejalan dengan hal-hal diatas, pengawasan terhadap pemerintah daerah juga perlu diberikan perhatian khusus. Sudah menjadi rahasia umum bahwa DPRD Bulukumba masih sangat kurang komitmen dan kinerjanya dalam mengusut kasus-kasus yang seharusnya lebih besar dan berarti dapat di lihat dari perspektif institusional maupun individual seperti pembahasan masalah penyalahgunaan jabatan lembaga DPRD maupun kepala desa dalam pelaksanaan tugas pemerintahan daerah sehingga menjadikan tidak optimalnya fungsi kontrol lembaga DPRD dan disiplin waktu terhadap kinerjanya.
Selain besarnya pengaruh kekuatan politik yang turut bermain di dalamnya, lemahnya penyusunan skala prioritas di tubuh DPRD sebenarnya tidak lepas dari politik perundang-undangan yang tidak berbasis pada aspirasi masyarakat secara menyeluruh. Terlibatnya kepentingan kelompok atau individu justru merupakan gejala terjebaknya DPRD dalam proses pemiskinan politik. Melihat kondisi yang masih saja demikian, pandangan publik terhadap kiprah DPRD pun minor. Buruknya citra yang ditampilkan publik dalam memandang DPRD mengekspresikan kekecewaan publik akan kegagalan lembaga legislatif dalam menampilkan keinginan masyarakat secara bijak.
Beberapa permasalahan diataslah yang kemudian menambah keyakinan masyarakat akan buruknya kinerja DPRD Bulukumba, tidak hanya pada satu aspek saja namun secara menyeluruh. Masyarakat seolah sudah muak dan tak ingin ambil pusing lagi mengenai hal tersebut, mereka sudah cukup tidakpuas akan kinerja wakil-wakilnya yang ada di DPRD. Jika sudah begini dimana kepercayaan rakyat sudah terkikis dan keraguan akan pengetahuan serta keterampilan DPRD sudah tertanam dengan indah di otak dan pikiran rakyat, apakah para wakil rakyat masih tetap ingin tinggal dan berdiam diri dalam gedung DPRDnya ? mereka cukup tahu akan hal itu.
Oleh karena cerminan dari kinerja nyata anggota DPRD Kabupaten Bulukumba yang secara nyata kurang maksimal maka saran kami agar kedepan perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para legislasi di wajibkan mengikuti program penataran, kursus-kursus, seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan yang berhubungan dengan kinerja dan tata tertib. Disamping itu, para wakil rakyat hendaknya melibatkan rakyat dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dengan melihat kondisi dan apa yang diinginkan oleh rakyat, hal ini dapat dilakukan dengan melaksanakan public meeting dengan masyarakat untuk mendapatkan masukan-masukan dan persoalan apa saja yang selama ini mereka hadapi. Para wakil rakyat dituntut kekritisannya dalam membuat suatu kebijakan maupun program dan terampil dalam memperhitungkan waktu pelaksanaan dari program tersebut serta tingkat proritasnya.

Selain itu, DPRD sebagai badan yang memperjuangkan kepentingan rakyat setidaknya mampu meningkatkan kesadaran dan pengawasan terkait kinerja pemerintah. Dengan semakin baik kinerja pemerintah daerah maka pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan semakin baik sehingga akan berdampak terciptanya good governance.

Sabtu, 01 Juni 2013

Super Junior - All My Heart lyrics

Super Junior - All My Heart lyrics

[Donghae] Igeon jinsimiya Baby neoro gadeukhan nae soke gaseume ne soneul daebwa dugeungeorineungeol
[Yesung] Meoritsoken ontong neoya sesang ane geottoldeon nal jichin nal salsu itge haejun neoya

[Sungmin] Hanchameul banghwang ggeute (honja) gyeondyeosseo neo eobsi (neo eobsi) ijeya naega chacheum pyeonghwarobge misoreul jitne
[Kyuhyun] Eodumeul judeon keoteun (meolri) geodeojun ne songil (ne songil) nunape nega bichwo seulpeum ddawin jiwojyeo

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo

[Eunhyuk] Baby Boo My hot little figure sesangeul ontong dwijyeo jichyeo sseureojil ddaejjeum
Nune balbhin Venus nuni busyeo It feels like a dream, so don't wake me up.
We so fly nalagalrae to the sky amudo uwil banghae mothadorok malya
Jabeun duson nohji aneul georan gobaek jabeun uril bureowo halgeoya yaksokhae
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/super_junior/all_my_heart.html ]
[Siwon] Igeon butakiya Baby naega neomanui namjaro neul gyeote meomulsu itge soneul naemileo
[Leeteuk] Naege jungyohangeon neoya ddeonalggabwa mobsi geobna neol motnwa eoddeohgedeun jikil geoya

[Ryeowook] Keun donggwa joheun cha (naege) eobseodo manjokhae (manjokhae) teukbyeolhan neoui jonjaen geu mueotdo ganeumi andwae
[Heechul] Neol algo mannan mankeum (jeomjeom) nan heumbbeok bbajyeotji (bbajyeotji) ggumggwotdeon jakeun gibbeum neoreul bomyeon geuryeojyeo

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo

[Kyuhyun] Gugyeojin somanghana pyeolchyeobonda geu soke neowa na geotgo isseo
[Yesung] Neomu meoleotdeon nega dagawajul ddaemada nan nunmuli nan Yeah~

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna
I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo
Super Junior - All My Heart Transliteration

All My Heart

Oh, yeah
Oh, yeah, yeah…

[VERSE ONE - Donghae]
I'll give you all my heart, baby
'Cause to me you're one and only,
You got me,
Put your hand on my chest
Feel my heart beating

[VERSE TWO - Yesung]
You're always on my mind now
When the world can't get much harder
Your laughter
Makes me feel I'm never alone

[REFRAIN - Sungmin]
I had been lost without you (without you)
You came and showed the way (the way)
My troubles start to fade and
I can smile much wider each day

[Kyuhyun]
Throw off the shades and curtains (far away)
Set your emotions free (set them free)
Your warmth and kindness shine through
And chase all my sorrows away

[CHORUS ]
I really want to tell you how I feel
I'm falling for you deeply, this is real
I love you more than anything
Only you and me nanananananana
You fill me up with happiness inside
I'm grateful that you came into my life
Thanks so much for loving me
Only you and me nanananananana
Now you know.
...

(from the pinkflavoredpen.blogspot.com)
Baby
It’s all my heart,Babe.
My hearts filled with you
Give me your hand on my chest
It’s beating
You’re everything in my head
Within the difficult day in the world
You make me alive in the tiring day
After wandering for a long time (Alone)
I’ve been with standed without you (Without you)
Now I gradually feel peaceful and suddenly smile
Bind up the dark curtain (Far away)
Hold up the feeling (Your feeling)
Facing me, you shade away my sadness
I still can’t saying that
I’m falling head over, tingling to say that word
Love you more than anyone else
Only you and me and me, and me, and me
I’m really happy in this moment
Really thank you for coming to me
Thanks for the one who loves me
Only you and me and me, and me, exactly you,
Rap>
Baby Boo, My hot little figure
Whom I was searching anywhere on earth
When I almost collapse with exhaust
I just eye on you, my beloved Venus
It feels like a dream, so don’t wake me up
We so fine Do you want to fly to the sky
I mean no one can interfere us
Both holding hands will never let you go,I admit
I promise that everybody will envy us.
Babe
This is what I’m begging,Baby.
Can I be the only guy who stay with you and holds your hands
My significant thing is you.
I’m afraid that you would leave. I wouldn’t let you go.
How can I keep you this way?
Big money or nice car (For me)
They’re not what I’m satisfied. (Satisfied)
Your existence is special
Nothing can be measure
The more I getting know you (closer)
I completely have a crash (head over)
Having dream is a little delight
Drewing to see you
I still can’t saying that
I’m falling head over, tingling to say that word
Love you more than anyone else
Only you and me and me, and me, and me
I’m really happy in this moment
Really thank you for coming to me
Thanks for the one who loves me
Only you and me and me, and me, exactly you,
To unfold my only crumble wish
Within my wish, you and I may be together
You’re very far away
Whenever you come back closer Yeah~
I’m having my tears Yeah~
Yeah~
I still can’t saying that
I’m falling head over, tingling to say that word
Love you more than anyone else
Only you and me and me, and me, and me
I’m really happy in this moment
Really thank you for coming to me
Thanks for the one who loves me
Only you and me and me, and me, exactly you,
I still can’t saying that
I’m falling head over, tingling to say that word
Love you more than anyone else
Only you and me and me, and me, and me
I’m really happy in this moment
Really thank you for coming to me
Thanks for the one who loves me
Only you and me and me, and me, exactly you.

OPINI - Mengurai polemik penyalahgunaan narkoba dan dampaknya

Mengurai polemik penyalahgunaan narkoba dan dampaknya

 

                                
                                 OLEH :
RISKA AWALIA LESTARI




SMA NEGERI 8 BULUKUMBA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
KABUPATEN BULUKUMBA
2013


Mengurai polemik penyalahgunaan narkoba dan dampaknya


Dewasa ini kita telah berada di era globalisasi yakni suatu era yang berkembang dengan sangat cepat sehingga menyebabkan perubahan sebagian atau bahkan seluruh tatanan dalam masyarakat yang pada dasarnya kesemuanya itu berawal dari kata yang biasa kita sebut dengan modernisasi. Modernisasi disini berlaku untuk semua sektor tanpa terkecuali, ia mampu memberikan terobosan-terobosan terbaru yang entah pernah terlintas dipikiran manusia atau tidak dan tentunya juga mampu memberikan dampak, baik yang bernilai positif maupun negatif. Disamping itu, industrilisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga turut memberikan sumbangsih terhadap globalisasi itu sendiri. Perubahan-perubahan hasil buah tangan globalisasi itu jika disidik lebih dalam ternyata mampu menimbulkan beberapa kelompok orang menjadi strees karena tidak mampu mengikuti arus perubahan yang ada. tentunya dalam kondisi seperti ini dapat menurunkan pola pikir masyarakat, yang awalnya masih berjalan lurus dan sejalan dengan norma kini menjelma menjadi pemikiran-pemikiran tabu yang telah memandang semua hal bernilai positif asalkan sesuai dengan apa yang di inginkannya.  Sebagai contoh adalah narkoba.
Narkoba merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Bagaimana tidak ? ia bak seolah selebrita dunia yang tiap hari muncul di berbagai media massa baik media cetak maupun elektronik. Narkoba jika saja ia adalah orang, dapat dikatakan bahwa ia sanggup menyandang kata multitalent. Ia tidak hanya mampu menjadi trending topic dalam setiap pertemuan-pertemuan penting antarnegara, namun ia juga mampu menyelamatkan orang namun disisi lain juga mampu membunuh. Ia mampu membuat setiap orang gelisah karenanya khususnya para orang tua, bahkan ia mampu menghancurkan suatu Negara sekalipun.
Narkoba pada dasarnya adalah kependekan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan berbahaya lain. Sebenarnya, narkoba adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak diperlukan didalam dunia kesehatan, industri, dan rumah tangga. Sebagian besar senyawa narkoba bersifat memengaruhi kerja system otak. Oleh karena itu, penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana telah ditetapkan didalam Undang-Undang Kesehatan. Sebagaimana obat yang bekerja pada system saraf, pemakaian narkoba dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh, mulai dari yang ringan seperti rasa kantuk dan rasa enjoy hingga dengan yang berat seperti pingsan, mabuk, bahkan mati. Oleh karena itu, narkoba tidak bisa dikonsumsi sembarangan tanpa sepengetahuan ahli medis.
Ironisnya, narkoba yang tadinya sangat bermanfaat bagi kesehatan kini menjelma menjadi momok yang sangat mengerikan, yang meluluhlantakkan kesehatan seseorang, dan membunuhnya dengan sia-sia. Narkoba kini tak lagi menyembuhkan karena sekarang ini, ia yang disembuhkan. Ya, kini ia menjadi boomerang dalam dunia medis karena penggunannya telah disalahgunakan. Pada umumnya penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Tindakan penyalahgunaan ini dapat mengakibatkan disfungsi sosial dan okupasional, yakni terganggunya fungsi sosial dan kinerja dari si pengguna. Lebih dari itu, kondisi kesehatan si pengguna menurun drastis dan nyawa menjadi taruhannya.
Penyalahgunaan narkoba masih merupakan salah satu masalah yang serius dan memprihatinkan. Selain frekuensinya yang terus saja meningkat sehingga menambah keresahan masyarakat khususnya orang tua, juga karena sebagian besar masalah tersebut menimpa generasi muda yang merupakan ujung tombak harapan bangsa. Sebenarnya, penyalahgunaan narkoba dapat digambarkan dalam bentuk piramida, yakni masalah yang kita ketahui atau beredar di berbagai media massa hanyalah sebagian kecil dari masalah yang ada.
Sekarang ini, masalah penyalahgunaan narkoba telah merambah keberbagai daerah. Tidak memandang modern kunonya daerah tersebut, tidak memandang kota atau pedesaan. Semua dibabat habis, tanpa kecuali dan mirisnya, ketika narkoba itu masuk kelingkungan sekolah dimana tempat tersebut dihuni oleh anak-anak dan para remaja dimana sekolah tersebut lengkap dengan berbagai peraturan-peraturan ketat. Ya narkoba memang buta, oleh karenanya bisa saja penggunanya mulai dari anak-anak yang masih belum mampu berpikir terhadap orientasi kedepan, remaja yang seharusnya sedang giat-giatnya melakukan aktivitas yang membangun, hingga orang dewasa yang seharusnya telah mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Wilayah Sulawesi Selatan tahun 2012, tercatat ada 131.200 orang pecandu narkotik dan obat terlarang di sana. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2011, di mana ada 125.730 orang pemakai narkoba dan sebagian besar penggunanya adalah remaja.
Umumnya, para pengguna narkoba terutama remaja pada awalnya hanya iseng, ingin mencoba, dan sebagainya. Disamping itu, kebiasaan merokok juga merupakan awal seseorang menggunakan narkoba. Namun karena kandungan dari rokok dan narkoba yang mengakibatkan ketagihan membuat pengguna tidak mampu terlepas dari jerat narkoba tersebut.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang ingin mencoba narkoba, yakni faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, meliputi keluarga dan faktor ekonomi. Hubungan seseorang dengan keluarga yang kurang harmonis dapat menyebabkan seseorang cenderung mencari kesenangan diluar rumah, namun karena pikirannya yang tidak mampu berpikir secara jernih karena masalah tersebut, ia tidak mampu memfilter mana yang baik dan mana yang buruk, dan hasilnya bisa saja jatuh pada narkoba. Sedangkan factor ekonomi yang rendah menimbulkan keinginan untuk bekerja sebagai pengedar narkoba, padahal menjadi pengedar narkoba sangatlah merugikan karena menyalahi hukum yang ada. selain factor internal, factor eksternal juga cukup kuat mempengaruhi seseorang untuk menggunakan narkoba. Factor ini berasal dari luar seseorang, seperti pergaulan dan sosial atau masyarakat. Pergaulan mempunyai pengaruh yang cukup kuat bagi terjerumusnya seseorang dalam jerat narkoba, karena pada umumnya seseorang menggunakan narkoba hanya ikut-ikutan teman kelompoknya. Hal ini sangat berlaku bagi para remaja yang masih labil dimana seseorang masih suka ikut-ikutan. Dilain hal, sosial atau masyarakat juga mengambil peran penting dalam hal ini. Lingkungan masyarakat yang baik dan terkontrol tentunya akan mencegah penyalahgunaan narkoba. Sebaliknya, jika seseorang yang hidup dilingkungan yang tidak tertata dengan baik dan acuh tak acuh satu sama lain akan memperbesar kemungkinan untuk menjadi pengguna narkoba.
Narkoba terdiri dari beberapa jenis seperti morfin, ganja, heroin, aspirin, kokain dan lain sebagainya meski bermanfaat namun dewasa ini lebih cenderung dapat dikatakan sebagai perusak generasi muda. Bagaimanapun hebatnya suatu Negara jika generasi mudanya merupakan pengguna narkoba ia akan tetap hancur. Hal ini terkait dengan dampak yang ditimbulkan yakni tidak hanya mengganggu kinerja jantung, system pencernaan, alat indra, kinerja otak, namun lebih dari itu dapat menyebabkan kerusakan pada struktur syaraf. Sehingga secara psikologis, seseorang yang menyalahgunakan narkoba cenderung berbohong, emosi labil, mudah tersinggung sehingga mudah bertengkar dan berkelahi, nekat bahkan berani menjadi seorang kriminal, tidak berdaya, hiperaktif, terjadi gangguan kejiwaan, dan hubungan dengan sahabat, keluarga, dan masyarakat terganggu. Disamping itu, penyalahgunaan narkoba terutama yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik sangat rentan terjangkit HIV/AIDS. Human Immunodeficiency Virus (disingkat HIV) adalah virus penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sedangkan AIDS sendiri adalah penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan system kekebalan tubuh. Hingga saat ini, AIDS masih sulit untuk diobati karena vaksin yang ditemukan belum cukup efektif untuk melumpuhkan HIV. Dilain hal, biaya pengobatn dan perawatan HIV/AIDS sangat mahal sehingga sebagian besar kasus berakhir dengan kematian.
Hukuman sosial bagi penderita penyita HIV/AIDS umumnya lebih berat bila dibandingkan dengan penderita penyakit mematikan lainnya dan terkadang hukuman sosial tersebut juga turut tertimpakan kepada sukarelawan atau petugas kesehatan yang terlibat dalam merawat orang yang terinfeksi HIV/AIDS. HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh pengidap HIV kepada individu lain. Tentu saja untuk dapat menularkan HIV, cairan tubuh harus mengandung virus dalam jumlah tertentu. Cairan darah merupakan media penular HIV yang cukup efektif. Dengan demikian, penggunaan jarum suntik secara bergantian antarpengguna narkoba dapat meningkatkan resiko penularan HIV/AIDS.
Oleh karena dampak-dampak yang ditimbulkan diatas sangat merugikan dan apabila dibiarkan akan menghancurkan generasi muda, maka sudah seharusnya setiap elemen mengambil posisi untuk menciptakan the young generation without drugs and HIV/AIDS. Dalam hal ini diperlukan kerjasama antara semua pihak, karena tanpa adanya kerjasama akan membuat program-program yang telah direncanakan akan menjadi sia-sia dan tak menghasilkan. Coba bayangkan, jika hanya pemerintah yang berperan untuk memberantas narkoba dan HIV/AIDS, selain dari itu, pihak masyarakat merasa acuh terhadap hal tersebut tentunya tidak menghasilkan hal yang maksimal. Begitupun sebaliknya, jika hanya masyarakat yang merasa peduli terhadap dampak narkoba sedangkan pemerintah tidak memfasilitasi hal tersebut, rencana yang awalnya disusun dengan baik, akan terbengkalai. Jadi intinya perlu adanya sikap gotongroyong untuk menciptakan kondisi seperti yang disebutkan diatas.
Untuk menciptakan young generation without drugs and HIV/AIDS bukanlah perkara mudah, diperlukan kesediaan semua pihak untuk ikut berpartisipasi mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
§ Keluarga harus mampu menciptakan keharmonisan hubungan antaranggota keluarga.Hubungan komunikasi antaranggota keluarga yang lebih baik dapat menurunkan resiko penyalahgunaan narkoba. Anak dalam keluarga harus diposisikan sebagai insan yang membutuhkan perhatian dan penghargaan. Tidak hanya dipenuhi kebutuhan fisiknya, namun juga kebutuhan psikologisnya. Apabila hal tersebut terjadi dan seluruh keluarga saling member perhatian penuh, maka akan tercipta kenyamanan sehingga tidak ada anggota keluarga yang ingin mencoba narkoba. Sekolah harus mampu memberikan informasi dan pengetahuan yang cukup bagi siswa-siswanya mengenai narkoba dan dampaknya. Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap penyalahgunaan narkoba.
§ Pihak sekolah juga harus mampu membuat berbagai kegiatan yang berhubungan dengan narkoba dan HIV/AIDS seperti seminar Drugs and HIV/AIDS, kegiatan ekstrakurikuler, pengawasan dan pemeriksaan rutin, membuat diskusi mengenai narkoba dan HIV/AIDS. Selain itu, pihak sekolah juga harus membuat peraturan yang ketat mengenai sanksi bagi siswa yang membawa dan mengedarkan narkoba, membuat kelompok aktivis pencegahan penyalahgunaan narkoba, dan tentunya pihak sekolah harus berupaya keras untuk mencegah orang luar masuk ke lingkungan sekolah sembarangan sebagai upaya terjadinya peredaran narkoba.
§ dilingkungan masyarakat, terdapat beberapa elemen seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat pemerintahan di semua tingkatan mulai dari presiden, gubernur, bupati, camat, lurah, RT hingga RW harus bertindak keras dalam menangani masalah narkoba dan HIV/AIDS. Kita tak dapat memungkiri bahwa di Indonesia khususnya Sulawesi selatan, peraturan telah banyak dibuat. Hal itu dapat dilihat pada UU RI No. 8/1981 tentang KEHAP, UU RI No. 22/1997 tentang narkotika, UU RI No. 8/1996 tentang konvensi Psikotropika tahun 1971, UU RI No. 5/1997 tentang psikotropika, UU RI No. 23/1992 tentang kesehatan dan masih banyak lagi. Ini menunjukkan betapa takutnya pemerintah terhadap narkoba dan HIV/AIDS.
Namun pertanyaannya sekarang adalah mengapa penyalahgunaan narkoba makin hari makin meningkat padahal telah banyak peraturan yang mengatur tentang narkoba ?. Hal ini terjadi karena peraturan yang ada tidak dijalankan secara optimal, penegak peraturan tersebut sepertinya masih sangat lemah untuk menegakkan peraturan yang ada. hal ini terlihat jelas pada :
1) data yang menunjukkan bahwa tiap tahunnya kasus narkoba mengalami peningkatan, tidak hanya konsumsi namun juga perederan illegal. Angka kejadian penyalahgunaan narkoba di Indonesia dapat diprediksi mencapai 2,8 % atau setara dengan 5,2 juta orang di Indonesia apabila tidak ada penanggulangan yang komprehensif.
2) menurut komisi XI DPR, jumlah peredaran narkoba yang diselundupkan lebih besar yang beredar dibanding yang berhasil dicegah oleh Direktorat Jendral Bea Cukai, bahkan dalam setahun mencapai 17 triliun.
3) permasalahan ekonomi yang tak kunjung menemui titik terang, bahkan kini tengah menjadi momok menakutkan karena kualitas hidup masyarakat yang masih rendah menyebabkan bukan tidak mungkin narkoba masih terus menjadi pilihan solusi dari masalah yang dihadapi.
4) pemberitaan-pemberitaan di media massa, bahwasanya masalah penyalahgunaan narkoba yang ditemukan cenderung menghilang dengan sendirinya tanpa ada akhir, bak suatu cerita yang tak mempunyai ending yang jelas. Pemerintah hanya mampu menciptakan aturan namun tak dapat menegakkannya. Mungkin istilah ‘peraturan diciptakan untuk dilanggar’ memang benar adanya. Kita dapat melihat ini dalam kasus narkoba itu sendiri, berbagai peraturan marak bermunculan namun semua itu hanya sebatas nama, tak ada hasil yang dicapai.
Khusus para tokoh agama dan tokoh masyarakat harus terus menerus menanamkan norma-norma yang baik bagi warga masyarakatnya dan tentunya menjadi contoh yang baik dalam masyarakatnya. Disamping itu, sosialisasi rutin mengenai narkoba dan HIV/AIDS juga diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan wawasan masyarakat dalam hal Narkoba dan HIV/AIDS. Selain hal tersebut, berbagai kegiatan seperti lomba school free of Drugs and HIV, My friends is healthy, Our village is free of Drugs and HIV, juga dapat dijadikan sebagai program khusus untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Disamping itu, menerapkan CBC (Control, Busy, Care).
§  Control artinya adalah seseorang harus mampu mengontrol diri untuk tidak berbuat hal yang negatif seperti mencoba narkoba. Control sangat diperlukan dalam berbagai kondisi, karena dengan adanya pengontrolan diri maka seseorang akan selalu menjaga dirinya dari hal-hal yang berbau negatif.
§  Busy (sibuk) dapat mengurangi kemungkinan-kemungkinan untuk mencoba narkoba. Ketika seseorang dalam keadaan sibuk (dalam hal ini punya kegiatan yang positif) ia tidak mempunyai waktu untuk iseng menggunakan narkoba karena ia hanya akan fokus terhadap kegiatannya.
§  Care (peduli) tidak hanya menghindarkan diri dari hal-hal negatif seperti narkoba namun juga mampu menumbuhkan rasa iba terhadap seseorang yang menyalahgunakan narkoba. Hal ini dapat terjadi karena orang tersebut merasa peduli terhadap diri, kesehatan, keluarga, dan negaranya sehingga tidak akan mencoba hal-hal yang akan merugikan baginya dan orang lain.


Semuanya itu memang harus dilaksanakan sekarang, karena mengingat apa yang terjadi sekarang, berbagai polemik tentang Narkoba dan HIV/AIDS terus saja bermunculan dan tak kunjung habis. Kalau bukan sekarang, kapan lagi kita dapat bertindak ? akankah kita akan selamanya menunggu ? sanggupkah kita melihat narkoba secara perlahan-lahan membunuh para generasi muda sehingga pada akhirnya menghancurkan Negara tercinta kita ? tentunya,sebagai orang yang masih punya orientasi kedepan, kita tak ingin menghancurkan negara kita hanya karena Narkoba. Untuk itulah, mari menciptakan Negara dengan generasi muda yang bebas narkoba dan HIV/AIDS.

Jumat, 24 Mei 2013

karya tulis 'analisis pembuatan sarabba instan dalam kerangka inovasi kuliner daerah Bulukumba'

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kita sebagai Warga Negara Indonesia selayaknya bersyukur akan potensi besar yang dimiliki oleh bangsa ini. Sumber daya alam yang berlimpah, penduduk yang banyak, keberagaman budaya, dan masih banyak lagi. Namun apalah arti sebuah potensi apabila hanya tetap menjadi potensi. Tentunya potensi ini perlu dipelajari, digali, dimanfaatkan dan kemudian dikembangkan untuk mewujudkan suatu hasil nyata yang dapat mendatangkan kemakmuran bagi negeri ini.
Multikultural, negara kepulauan, dan keberagaman yang ada dapat dilihat dalam dua sudut pandang yang berbeda. Dalam sudut pandang yang negatif,  dalam multikultural rawan timbul perpecahan antar kelompok, pulau-pulau yang banyak dapat menyebabkan eknomi yang tidak merata, dan lain hal sebagainya. Namun apabila dilihat dari sudut pandang yang positif, efek-efek negatif tersebut akan menjadi tidak berarti sama sekali. Multikultural dapat menjadi kekayaan  tersendiri yang tidak dimiliki oleh semua bangsa, negeri kepulauan menyimpan beragam potensi yang apabila diintegrasikan dapat menjadi sumber kekuatan nasional. Dengan dasar pemikiran demikian, maka semakin jelaslah bahwa dibutuhkan kearifan dalam melihat suatu peluang maupun potensi untuk kemudian dijadikan suatu karya yang nyata.
Menyadari fakta bahwa Indonesia memiliki luas wilayah yang besar dengan ragam budaya dan potensi, diperlukan strategi khusus untuk mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Sudah seharusnya pemerataan ekonomi dimulai dari menghidupkan aktivitas ekonomi di daerah-daerah kecil. Sulit untuk mewujudkan ekonomi yang merata apabila belum adanya kemandirian ekonomi pada suatu daerah. Kemandirian ekonomi dalam konteks ini adalah suatu daerah dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa di daerahnya yang memiliki nilai jual dan kompetitif di pasaran nasional dan/atau internasional. Tentunya kemandirian ekonomi ini dapat terwujud apabila terdapat dua pihak yang memerankan peran masing-masing dengan baik. Pihak pertama adalah masyarakat daerah tersebut yang memiliki peran sebagai pelaku aktif dalam aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. Pihak kedua adalah pemerintah yang memerankan pihak pembina sekaligus fasilitator terwujudnya kemandirian ekonomi.
Namun melihat kenyataan yang ada sekarang, tingkat ketergantungan di daerah terhadap pemerintah pusat (khususnya masalah ekonomi) masih sangat tinggi. Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor, dan salah satu factor tersebut adalah Pihak daerah itu sendiri tidak mampu mengembangkan maupun mengolah sumber daya yang dimilikinya. Sebagai contoh adalah Kabupaten Bulukumba yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Kabupaten Bulukumba dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi besar dalam berbagai sektor. Area pertanian yang luas, sektor perikanan yang menjanjikan sampai keberagaman kuliner khas yang dimilikinya, yang tentunya semua hal tersebut dapat meningkatkan perekonomiannya. Dunia kuliner Bulukumba sendiri dipenuhi dengan makanan dan minuman khas yang jika tidak dikembangkan sekreatif mungkin akan hilang karena terdesak oleh kuliner asing yang kian marak dipasaran. Sehingga pada akhirnya Kabupaten Bulukumba akan hilang identitasnya dalam bidang kuliner. Sebagai contoh adalah ‘Sarabba’, sebagai minuman khas Bulukumba, Sarabba harusnya mampu mempertahankan eksistensinya dalam gempuran minuman Interlokal, namun hal ini sepertinya tidak berlaku di lapangan karena eksistensi dari Sarabba itu sendiri semakin hari semakin menurun. Hal ini dikarenakan karena Sarabba tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak mampu bersaing dengan minuman dari luar.
Oleh karena hal diatas, maka Penelitidalam Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis Pembuatan Sarabba Kemasan dalam Kerangka Inovasi Kuliner Daerah Bulukumba” berusaha menyajikan suatu Inovasi dalam dunia kuliner dalam hal ini kami mengambil minuman khas Bulukumba ‘Sarabba’ dan mengolahnya menjadi suatu minuman yang tidak hanya bernilai ekonomis dan Kemasan tapi juga mampu bersaing dengan minuman asing.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara membuat Sarabba Kemasan ?
2.      Alat dan Bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan Sarabba Kemasan ?
3.      Apa saja keunggulan Sarabba kemasan dibanding Sarabba tradisional
                  
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian kami adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui cara pembuatan Sarabba Kemasan.
2.      Untuk mengetahui alat dan Bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan Sarabba Kemasan.
3.      Untuk mengetahui keunggulan Sarabba kemasan dibanding Sarabba tradisional.

D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian karya tulis ilmiah ini adalah  sebagai berikut :
1.      Bagi Masyarakat
a)      Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi daerah khususnya dalam sektor kuliner.
b)      Dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk memproduksi minuman khas daerah yang bernilai ekonomis.

2.      Bagi Negara
a)      Membantu pemerintah dalam hal pengembangan potensi daerah yang nantinya dapat berkaitan dengan peningkatan perekonomian daerah.
b)      Memberikan sumbangsih bagi kemajuan kuliner daerah.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori
1.    Potensi Daerah
Tuhan menciptakan bumi ini dengan segala sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan manusia. Sumber daya ala mini tersebar di seluruh permukaan bumi, seperti contoh di Indonesia. Indonesia memiliki begitu banyak sumber daya alam karena Indonesia terletak di wilayah yang strategis.
Sumber daya alam yang terdapat di suatu wilayah menjadi kekayaan potensi daerah wilayah tersebut dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud melalui berbagai kegiatan ekonomi.
Ø  Pengertian Potensi Daerah
Potensi diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan. Potensi daerah adalah segala kemampuan yang ada pada suatu daerah yang dapat dikembangkan. Agar potensi daerah dapat bermanfaat, maka masyarakat harus melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia. Karakter potensi suatu daerah akan menentukan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.
Ø  Jenis Potensi Daerah
Potensi daerah dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu :
a. Potensi Alam
Potensi alam adalah kemampuan berupa kekayaan kenampakan dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan.
- Bidang pertanian, yaitu menanam tanaman pangan, menggarap lahan, menjual hasil panen dan mengolah hasil panen.
-  Bidang Perkebunan, yaitu menggarap lahan perkebunan, memetik hasil panen, mengolah hasil panen, dan bekerja di perkebunan.
- Bidang peternakan, yaitu membudidayakan ternak, menjual ternak, bekerja pada peternakan, dan mengolah hasil ternak.
- Bidang pertambangan, yaitu menjadi penambang, beklerja pada pertambangan dan menjual hasil tambang.
- Bidang pariwisata, yaitu menyewakan penginapan, membuat, menjual kerajinan, menyewakan perahu, menyewakan perlengkapan selancar, dan selam.
- Bidang perikanan, yaitu menangkap ikan, membudidayakan ikan, dan membudidayakan rumput laut.
b. Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dari pola kehidupan yang terdapat pada suatu masyarakat di suatu daerah.
Indonesia memiliki potensi sosial budaya yang beragam, yaitu :
- Pakaian daerah, seperti Ulos Raga, Batik, Baju Bodo, dan lain-lain.
- Tarian daerah, seperti Jaipong, tari Lilin dan lain-lain.
- Pertunjukan, seperti Debus dan lain-lain., Ogoh-Ogoh,
- Lagu daerah, seperti Boungong Jeumpa, Ampar-Ampar Pisang, dan lain-lain.
- Alat musik daerah, seperti sasando, tifa, dan lain-lain.
- Kerajinan, seperti ukiran Jepara, Seni patung Papua dan lain-lain.
- Cerita daerah, seperti Asal mula telaga biru, dan lain-lain.
- kuliner daerah, seperti Papeda, Oncong-oncong pisan, Pempek, sarabba dan lain-lain.
- Adat istiadat, seperti tradisi bergotong royong dalam membangun rumah, upacara adat pembakaran mayat.
Ø  Potensi daerah Bulukumba
Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi selatan, secara geografis Kabupaten ini terletak antara 05°20 – 05°40 dan antara 119°58 – 120°28 BT.Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, di sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone, di sebelah selatan berbatasan dengan Laut Flores, sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2. Secara administratif, Kabupaten Bulukumba ini terbagi menjadi 10 Kecamatan, 24 Kelurahan, dan 102 desa.
Potensi Pertanian adalah merupakan salah satu potensi unggulan yang memberikan konstribusi yang paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Bulukumba. Tanaman pangan yang sangat potensial adalah tanaman padi dan merupakan bahan pangan utama masyarakat. Selain tanaman padi juga terdapat tanaman bahan pangan lainnya seperti Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Ijo dan Kedelai. Selain tanaman pangan, terdapat pula tanaman Holtikultura yang mempunyai potensi besar dalam mengangkat pendapatan dan kesejahteraan petani. Tanaman hortikultura yang utama seperti: durian, rambutan, duku, langsat, mangga, manggis, petai, pisang, nangka, alpukat, nenas, salak, pepaya, sukun, jambu biji, jambu air, jeruk siam, cabai, Lombok, tomat, terong, ketimun, kacang panjang.
Potensi perikanan di Kabupaten Bulukumba terdiri dari perikanan laut dan darat.Untuk jenis ikan laut yang dihasilkan, sebagian besar ikan laut diperairan Kabupaten Bulukumba berpotensi ekspor, seperti: cakalang, tuna, tongkol, layang, kembung, tambang, lamuru, kerapu dan beberapa ikan laut lainnya. Selain perikanan laut, perikanan budidaya seperti tambak, laut, kolam, mina padi juga merupakan potensi yang dapat dikembangkan. Komoditas budidaya tambak mayoritas adalah Ikan Bandeng, Udang Windu, Udang Api-api.
Potensi kuliner terdiri dari makanan dan minuman yang ada di kabupaten Bulukumba. Untuk makanan itu sendiri seperti kue putu, pallubasa, doko-doko, barongko, dan beberapa makanan lainnya memiliki ciri khas tersendiri disbanding dengan makanan dari daerah lain yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan bahkan di Indonesia. Sejalan dengan itu, minuman khas Kabupaten Bulukumba juga memiliki perbedaan mendasar dengan minuman dari daerah lain, tidak hanya dari bahan yang digunakan namun juga cara pembuatannya. Oleh karena ciri khas itulah, maka tidak salah jika dikatakan bahwa Bulukumba memiliki potensi dalam sektor kuliner.
2.       Kuliner Indonesia
Kuliner Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh kuliner Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk tunggal "kuliner Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman kuliner regional yang dipengaruhi secara lokal oleh kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur di sisi piring.
Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya alamnya. Teknik memasak dan bahan makanan asli Indonesia berkembang dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, Cina, dan akhirnya Eropa. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Pulau Maluku yang termahsyur sebagai "Kepulauan Rempah-rempah", juga menyumbangkan tanaman rempah asli Indonesia kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia mirip dengan seni memasak Polinesia dan Melanesia.
Beberapa jenis hidangan asli Indonesia juga kini dapat ditemukan di beberapa negara di benua Asia. Kuliner Indonesia yang populer seperti sate, rendang, dan sambal juga digemari di Malaysia dan Singapura. Bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe, juga sangat populer. Tempe dianggap sebagai penemuan asli Jawa, adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan fermentasi kedelai adalah oncom, mirip dengan tempe tapi menggunakan jenis jamur yang berbeda, oncom sangat populer di Jawa Barat. Begitupun dengan minumannya, Provinsi Sulawesi selatan          (khususnya Bulukumba) sebagai salah satu daerah di Indonesia merupakan daerah yang terkenal dengan minuman khasnya, sebagai contohnya adalah Sarabba.
3.      Sarabba
Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan berpuluh-puluh propinsi. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan daerah lain. Ciri khas tersebut ada pula pada jenis makanan dan minuman khas suatu daerah tertentu, termasuk daerah Bulukumba yang juga mempunyai minuman khas yang tidak hanya mampu menghangatkan tubuh namun juga dapat mengembalikan stamina yang loyo yakni sarabba. Sarabba adalah minuman khas suku bugis-Makassar termasuk daerah Bulukumba yang terbuat dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Sarabba cocok untuk mengusir flu, menghangatkan badan, mengeluarkan angin dari tubuh saat masuk angin, paling asik sebagai teman disaat begadang nonton bola. Masyarakat Bulukumba sebagian besar mengkonsumsinya sebagai pemulih stamina karena kuning telur dipercaya sebagai pemulih stamina (jamu), penawar letih setelah seharian beraktivitas dan untuk menghangatkan badan.
B.     Kerangka Pikir        
Potensi Daerah Bulukumba
Kuliner
                                                                                                          

Makanan

Minuman
Sarabba
 





Sarabba Kemasan
Dikembangkan menjadi
                                                 
Peningkatan Perekonomian Daerah
 


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah metode yang digunakan oleh peneliti terhadap objek penelitian yang akan dibuat dengan jalan melakukan berbagai eksperimen-eksperimen. Jenis penelitian adalah metode yang digunakan Penelitidalam suatu percobaan untuk menghasilkan suatu inovasi baru yakni Sarabba bubuk.
B.     Variabel Penelitian
Seperti yang kita ketahui, ada 2 jenis variable dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah, yaitu variable terikat dan variable bebas. Adapun variable yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah :
Ø  Variable terikat dalam penelitian ini adalah kualitas Sarabba bubuk
Ø  Variable bebas dalam penelitian ini adalah sarabba tradisional.
C.    Waktu Dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian dalam penelitian karya tulis ilmiah ini akan di uraikan sebagai berikut :
1.      Waktu
Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 April 2013.
b.Penerapan atau Pelaksanaan
Tahap penerapan atau pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 April 2013.
c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 30 April 2013.
2.      Tempat
Penelitian dilakukan di rumah salah satu Peneliti.
D.    Alat dan Bahan
a)      Alat
Ø  Panci
Ø  Parut
Ø  Pisau
Ø  Pengaduk
Ø  Kompor
Ø  Sendok
Ø  Tapis
b)      Bahan
Ø  Jahe
Ø  Gula merah
Ø  Santan
Ø  Susu kental manis putih
Ø  Telur Ayam
Ø  Air Mineral

E.     Prosedur Kerja
Dalam karya tulis kali ini, penulis ingin meningkatkan eksistensi sarabba kembali dalam kehidupan Masyarakat karena dewasa ini, eksistensi sarabba semakin menurun dan salah satunya disebabkan oleh sulitnya membuat sarabba tersebut sehingga berdampak pada sulitnya untuk mengonsumsi sarabba tersebut. Oleh karenanya kami mencoba untuk membuat sarabba kemasan sehingga akan mempermudah untuk mengonsumsi sarabba tersebut.
Adapun cara pembuatan dari Sarabba kemasan adalah sebagai berikut :
  • Kupas jahe,kemudian cuci dan blender.
  • Siapkan panci. Masukkan santan secukupnya ke dalam panci.
  • Masak santan dan masukkan gula merah ke dalamnya.
  • Didihkan dan aduk-aduk hingga gula merah larut dan kembali mengeras
  • Setelah mengeras, matikan api dan tunggu hingga
F.     Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu :          
a.       Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peneliti, mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam karya tulis ilmiah ini.
b.      Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Air putih, Gula merah, Jahe, Santan, Susu kental manis, Garam, Merica bubuk. Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya adalah : panci, pisau,
c.       Tahap Pembuatan Sarabba kemasan
Setelah alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia, maka selanjutnya peneliti akan membuat Sarabba bubuk dengan jalan merangkai berbagai alat dan bahan yang telah disiapkan sebelumnya.

G.    Metode Pengumpulan Data
1.      Studi pustaka ( Library Research )
            Studi pustaka adalah pengambilan data-data yang akan digunakan dalam penelitian berupa buku-buku dan data yang diperoleh diluar dari hasil temuan lapangan.
2.      Observasi
            Dalam penelitian ini, peneliti mengamati bagaimana cara pembuatan sarabba kemasan.

H.    Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis analisis kualitatif yang akan menguraikan tentang proses pembuatan sarabba kemasan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Dalam karya tulis kali ini, penulis ingin mewujudkan sarabba yang mudah disajikan, dalam hal ini kami berusaha mengubah image sarabba yang sulit untuk dikonsumsi menjadi minuman instant. Penulis merasa lebih tepat jika menjadikan sarabba sebagai minuman kemasan. Karena minuman kemasan merupakan minuman yang sangat mudah dan sederhana untuk disajikan dan dikonsumsi, sehingga tidak merepotkan bagi para penikmatnya. Disamping itu, minuman kemasan juga merupakan minuman yang sangat laku dipasaran, sehingga dapat dijadikan sebagai sesuatu yang dapat meningkatkan perekonomian.
Adapun tata cara dalam pembuatan sarabba kemasan adalah sebagai berikut :
Ø  Siapkan segala alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sarabba tradisional, karena alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sarabba kemasan sama dengan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan sarabba tradisional.
Ø  Setelah itu kupas jahe sekitar 1 kg, lalu cuci dengan air hingga bersih.
Ø  Setelah jahe bersih, hancurkan jahe sehalus mungkin. Untuk menghasilkan hasil yang optimal, disarankan untuk memakai blender.
Ø  Sementara jahe dihaluskan, masak santan, gula merah, dan telur yang telah disiapkan sebelumnya. Telur yang sebaiknya dipakai adalah telur ayam karena mempunyai fungsi yang lebih baik dalam pengawetan sarabba tersebut.




Ø  Setelah mendidih, masukkan jahe yang telah dihaluskan dalam campuran santan dan gula merah tadi dengan jalan ditapis. Hal ini dilakukan agar ampas jahe tidak ikut dalam campuran tersebut. Karena meskipun telah dihaluskan, tidak menutup kemungkinan ampas jahe akan tetap ada.
Ø  Masukkan juga gula pasir lalu aduk hingga merata.
Ø  Aduk campuran bahan-bahan tersebut hingga menyerupai dodol (lebih kental akan jauh lebih baik)
Ø  Setelah campuran bahan tersebut menyerupai dodol, matikan kompor.
Ø  Selanjutnya dinginkan sarabba yang telah mengental tersebut kemudian aduk hingga menjadi bubuk.
Ø  Sarabba bubuk telah siap untuk dimasukkan dalam kemasan
Hasil dari Sarabba kemasan ini dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan dan antusiasme masyarakat (dalam hal ini responden) terhadap sarabba kemasan tersebut. Masyarakat sebagian besar menyatakan sangat menyukai sarabba kemasan, tidak hanya dari segi kepraktisannya namun juga dari segi rasa yang tidak kalah dibanding dengan sarabba tradisional yang telah lama berkembang di Masyarakat. Namun meskipun begitu, tidak jarang saran dan kritikan yang bersifat membangun yang kami dapatkan dari masyarakat demi hasil yang maksimal kedepannya.
Tanggapan Responden mengenai hasil penelitian

Berdasarkan percobaan penelitian yang telah kami lakukan, kami telah menyimpulkan beberapa tanggapan responden mengenai es krim biji nangka yang telah kami buat. Yang diantaranya adalah:

Percobaan 1 :  Menurut responden, sarabba kemasan yang kami buat sangat inovatif, namun rasanya agak berbeda dibanding sarabba tradisional, hal ini dikarenakan bahan yang kami gunakan tidak sesuai dengan takaran yang seharusnya. Disamping itu kami memasukkan telur ayam kampung disaat campuran santan dan gula merah telah mendidih, hal ini tentunya mengurangi nilai plus dalam sarabba tersebut. Namun meskipun begitu, sebagian dari mereka tetap mendukung kami dalam membuat sarabba kemasan ini karena masalah kepraktisannya.

Percobaan 2 :  Menurut responden, rasa sarabba kemasan sudah sangat nikmat untuk dinikmati Karena takaran yang kami gunakan telah sesuai dengan prosedur.. Disamping itu, kami juga telah memasukkan telur ayam kampung diawal pembuatan sarabba, sehingga hasilnya pun sesuai dengan harapan kita bersama.
                                    
B.     Pembahasan

Ø  Jahe
Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang sangat penting. Jahe memiliki manfaat yang sangat beragam, mulai untuk bumbu masakan sampai bahan penting bagi industri obat. Bahkan di Jepang, manisan jahe kering sangat digemari.
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di Indonesia. Jahe tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 40 – 100 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan.Sementara akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan berasa pedas. Rimpang bercabang tak teratur, berserat kasar, menjalar mendatar Bagian dalam berwarna kuning pucat.
Jahe memiliki nama ilmiah Zingiber officinale. Di Indonesia, setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda, halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese (Bugis) dan lali (Papua).

Khasiat Jahe
Sejak dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan.
Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung.
Dalam sejarah pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain:
  • Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
  • Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
  • Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu menurunkan kadar kolesterol.
  • Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabok perjalanan.
  • Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu mengeluarkan angin.
  • Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Jahe sebagai Obat Praktis
Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada soto, semur, atau rending. Jahe juga dapat digunakan untuk mengobati luka karena lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
Rimpang yang ditumbuk, dengan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum penderita dibawa ke dokter). Dengan dicampur lobak, jahe dapat digunakan untuk mengobati eksim. Parutan lobak dicampur dengan air jahe. Air jahe dapat diperoleh dengan memarut rimpang jahe, lalu diperas. Ramuan ini dioleskan ke bagian kulit yang terkena eksim. Biasanya dalam waktu 2 minggu saja penyakit sudah berkurang.
Untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang satu ruas jari. Masukkan ke dalam satu gelas air panas, beri madu secukupnya, lalu diminum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.
Ø  Santan Kelapa
Santan kelapa adalah makanan yang kaya nutrisi, mengandung kalsium, lemak Omega 3, serat, dan protein. Santan merupakan bahan makanan serba guna yang dapat digunakan untuk memasak berbagai makanan maupun digunakan untuk membuat aneka kue. Komposisi kimia dalam santan tidak berubah ketika dimasak sehingga tidak akan kehilangan nilai gizinya.
Berikut adalah kandungan nutrisi dalam santan kelapa.
Kalori
Satu sdm. santan kelapa mengandung sekitar 120 kalori. Nilai ini lumayan tinggi, jadi konsumsilah dalam jumlah moderat. Konsumsi sekitar satu sendok makan santan per hari sudah cukup untuk memenuhi tubuh akan kebutuhan asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 adalah lemak sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Lemak
Santan merupakan sumber lemak yang baik untuk tubuh. Santan mengandung berbagai jenis lemak, seperti lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, lemak omega 3, lemak omega 6, dan lemak tak jenuh tunggal. Lemak tidak selamanya jahat, tubuh tetap membutuhkan sejumlah lemak untuk kesehatan jantung, otak, dan kesehatan tubuh secara umum. Asam lemak omega 3 dalam santan juga bisa mengurangi peradangan, serta melumasi sel-sel serta sendi.
Gula
Santan terasa gurih manis, namun sebenarnya mengandung hanya sejumlah kecil gula seperti glukosa dan fruktosa. Dari seluruh volumenya, santan hanya mengandung sekitar 1 sampai 2 persen gula. Tubuh membutuhkan sejumlah kecil gula untuk digunakan sebagai energi.
Kalsium
Santan juga mengandung cukup kalsium. Satu cangkir santan kelapa mengandung sekitar 200 IU kalsium. Tubuh membutuhkan kalsium untuk gigi dan tulang, serta sistem kekebalan tubuh. Santan juga mengandung berbagai mineral seperti natrium, kalium, fosfor, zat besi, dan tembaga.
Protein
Level protein yang terkandung dalam santan kelapa terhitung rendah. Jenis protein yang ditemukan dalam santan antara lain alanin, sistin, arginin, dan serene. Protein tersebut dikenal mudah dicerna. Tubuh menggunakan protein untuk mempertahankan dan membangun sel-sel baru. Rambut, kuku, dan kulit sebagian besar terdiri dari protein.

Ø  Gula merah
Gula merah biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.
Dari penjelasan mengenai bahan-bahan utama diatas dapat kita simpulkan bahwa sarabba merupakan minuman yang mengandung gizi yang tinggi dan bermanfaat bagi tubuh.
Selain itu, bahan yang digunakan dalam pembuatan sarabba kemasan ini merupakan bahan yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar kita, seperti :
Ø  Telur ayam kampung merupakan salah satu sumber protein hewani yang mudah didapatkan. Sebagai bahan makanan, telur memiliki manfaat yang besar bagi tubuh karena :
-          Telur mengandung zat-zat makanan yang penting bagi tubuh yakni sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang cukup lengkap, sehingga dapat membantu memperlancar proses-proses metabolisme tubuh.
-          Kandungan proteinnya secara nyata menyumbangkan gizi yang diperlukan pada fase pertumbuhan.
Ø  Susu merupakan sumber makanan yang lengkap karena mengandung berbagai macam zat, terutama lemak, vitamin, protein, dan kalsium. Sehingga dengan mengonsumsi sarabba secara tidak langsung, kebutuhan energi kita telah terpenuhi.
Kedua bahan diataslah yang kemudian melengkapi nilai plus dari sarabba kemasan. Selain praktis, sarabba kemasan juga mengandung nilai gizi yang tinggi.   Sarabba terbuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan nilai gizi yang baik, sehingga hasil yang dihasilkan pun juga memiliki kandungan yang baik pula. Disisi lain, dari hasil tanggapan responden dan analisis kami, sarabba kemasan mempunyai perbedaan yang sangat nyata dari segi rasa, warna, dan tekstur. Sarabba kemasan cenderung mempunyai rasa manis pedas gurih, sedangkan untuk teksturnya adalah kering berbutir halus dan selanjutnya dari segi warna, sarabba kemasan mempunyai warna coklat pudar. Perbedaan-perbedaan tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh perbedaan waktu memasak atau mendidihkan bahan-bahan yang ada sehingga berdampak pada rasa, tekstur, dan warna. Namun justru hal itulah yang memberikan cirri khas tersendiri bagi sarabba kemasan.
Berikut adalah table kandungan nilai gizi dalam sarabba

Kandungan
Jumlah (per 100 gr bahan)
Energi
51 kkal
Protein
1,5 gr
Lemak 
1 gr
Karbohidrat
10,1 gr
Kalsium
21 mg
Fosfor
39 mg
Zat Besi
2 mg
Vitamin A Jahe
30 IU
Vitamin B1
0,02 mg
Vitamin C                                         
4 mg
Air                                                    
86,2

Riset/penelitian pada Sarabba yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi.
Keunggulan Sarabba Instan
·         Sarabba instan jauh lebih awet dibanding sarabba biasa
·         Sarabba instan lebih praktis dibanding sarabba biasa
·         Berdasarkan tanggapan responden dapat disimpulkan bahwa rasa, warna, dan tekstur dari sarabba instan lebih menarik dibanding sarabba biasa
·         Sarabba instan lebih mudah dipasarkan dibanding sarabba biasa
·         Sarabba instan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para konsumen dibanding sarabba biasa
·         Dilihat dari segi bentuk (kemasan) sarabba instan lebih mampu menarik perhatian konsumen.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
·         Kabupaten Bulukumba adalah daerah potensial di berbagai sektor. Salah satunya adalah sektor kuliner yang dimilikinya, yang jika dikembangkan secara optimal akan memberikan sumbangsih besar dalam perekonomian daerah Bulukumba.
·         Salah satu kuliner khas Bulukumba adalah Sarabba, dimana eksistensi sarabba dalam masyarakat kian hari kian menurun. Dan salah satu penyebabnya adalah sulitnya membuat sarabba tersebut.
·         Salah satu upaya peningkatan eksistensi sarabba tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi minuman yang mudah dikonsumsi (tidak merepotkan) seperti membuatnya dalam bentuk kemasan.
·         Sarabba dalam bentuk kemasan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sarabba tradisional.

B.     Saran
·         Bagi Masyarakat
*      Masyarakat seharusnya lebih mampu mengembangkan jiwa kepekaan dan inovatifnya dalam melihat potensi daerahnya sehingga pada akhirnya mampu memberikan gagasan mengenai pengembangan potensi tersebut.
*      Masyarakat sebaiknya tidak menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah.
*      Masyarakat seharusnya juga ambil bagian dalam peningkatan perekonomian daerah.
·         Bagi Pemerintah :
*      Pemerintah seharusnya mampu menjadi fasilitator dalam pengembangan potensi daerah.
*      Pemerintah juga seharusnya memberikan sumbangsih besar dalam pengembangan potensi daerah seperti memberikan informasi secara maksimal mengenai potensi yang dimiliki oleh daerahnya masing-masing.



DAFTAR PUSTAKA

Yuventia, Amalia. 2012. Uji organoleptik sarabba instan dengan perbandingan persentase yang berbeda antara susu dan santan. 2009. Malang : PDF.

Subagjo, Ignatius. 2010. Pengembangan pusat Informasi Usaha Mikro, kecil dan menengah (PI UMKM) dalam Kerangka Sistem Inovasi Daerah (SID), Bahan Presentase
Maryati, Sri. 2012. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
.










Lampiran 1. Gambar Sarabba Kemasan





Lampiran 2. Angket